Cara Membuat Scatter Plot Di Microsoft Excel

Scatter plot adalah salah satu jenis grafik yang paling populer digunakan untuk menunjukkan korelasi antara dua variabel dalam suatu data. Dalam dunia bisnis dan akademis, scatter plot sering digunakan untuk membuat prediksi dan analisis data yang berkaitan dengan fenomena tertentu. Microsoft Excel merupakan salah satu program pengolah angka yang banyak digunakan untuk membuat grafik seperti scatter plot. Oleh karena itu, pada artikel ini akan membahas tentang cara membuat scatter plot di Microsoft Excel secara lengkap dan mudah dipahami.

How to Create a Scatter Plot in Excel
Scatter plot adalah salah satu jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan hubungan antara dua variabel dalam satu set data. Dalam Microsoft Excel, Anda dapat membuat scatter plot dengan mudah menggunakan fitur chart.

Pertama, masukkan data Anda ke dalam worksheet Excel. Pastikan data yang Anda input sudah berpasangan antara kedua variabel yang ingin diamati. Misalnya, jika Anda ingin melihat hubungan antara usia dan pendapatan, pastikan usia dan pendapatan untuk setiap individu tercatat secara berdampingan.

Setelah memasukkan data ke dalam worksheet, pilih kedua variabel yang ingin di-plot dengan menekan tombol kiri pada kolom judul setiap variabel sambil menahan tombol shift. Setelah kedua kolom terpilih, klik pada tab “Insert” dan pilih opsi “Scatter” dari grup “Charts”. Pilihan ini akan menghasilkan beberapa variasi scatter plot, seperti scatter plot dengan titik-titik berbeda atau garis tren.

Anda juga dapat menyesuaikan scatter plot lebih lanjut. Misalnya, untuk memberi warna atau label terhadap setiap titik pada grafik, klik kanan pada titik-titik di grafik dan pilih opsi “Format Data Series”. Dari sana Anda dapat mengubah warna dan memberi label pada titik-titik tersebut.

Namun perlu diperhatikan bahwa pembuatan scatter plot tidak hanya sebatas membuat grafik saja tetapi juga memahami hasil dari scatter plot tersebut. Scatter plots dibuat untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel atau tidak. Ada tiga jenis hubungan yang biasanya muncul dalam sebuah scatter plot yaitu positif, negatif, dan tidak ada hubungan.

Jika titik-titik pada scatter plot cenderung membentuk pola garis menanjak dari kiri bawah ke kanan atas, maka bisa disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara kedua variabel tersebut. Contohnya adalah ketika dilihat dari scatter plot ada data usia yang lebih tua dan pendapatan yang lebih tinggi.

Sebaliknya, jika titik-titik pada scatter plot cenderung membentuk pola garis menurun dari kiri atas ke kanan bawah, maka bisa disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara kedua variabel tersebut. Contohnya adalah ketika dilihat dari scatter plot ada data usia yang semakin muda serta tingkat pergaulan bebas yang semakin tinggi.

Terakhir, jika titik-titik pada scatter plot cenderung tersebar acak dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Contohnya adalah ketika dilihat dari scatter plot tidak terlihat adanya korelasi antara tinggi badan dan tingkat IQ.

Dalam sebuah artikel di Journal of Mathematical Psychology disebutkan bahwa “scatter plots are an important tool for investigating the relationship between two variables and should be used in exploratory analysis”. Dengan demikian, dalam memahami setiap data Anda harus mempergunakan scatter plot sebagai alat untuk memahami bahwa dua faktor itu saling terkait ataukah tidak.

Cara Membuat Diagram Scatter di Excel | SCATTER PLOT / DIAGRAM PENCAR EXCEL
Cara Membuat Diagram Scatter di Excel | SCATTER PLOT / DIAGRAM PENCAR EXCEL | Belajar Excel Di Video ini, Budi Tutorials ingin berbagi cara membuat Scatter Plot atau Diagram Scatter di Microsoft dengan Mudah. Scatter Plot ini dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Diagram Pencar atau Diagram Tebar. Diagram Scatter ini sangat bermanfaat …

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *